[Berita] Kuliah Umum PembaTIK Level 4 Tahun 2023



KULIAH UMUM PEMBATIK 2023

Kuliah Umum merupakan rangkaian dari kegiatan PembaTIK level 4 yang akan membekali peserta PembaTIK level 4 dengan wawasan membangun mindset inovator, pembelajaran di era digital, komunikasi digital, kolaborasi, dan public speaking.

Menghadirkan narasumber
1.    Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek | Ir. Suharti, M.A., Ph.D.
2.    Dirjen GTK Kemendikbudristek | Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.
3.    Kepala Pusdatin Kemendikbudristek | Dr. M. Hasan Chabibie, S.T., M.Si.
4.    Kepala Balai Layanan Platform Teknologi | Wibowo Mukti, M.Si
5.    Lenang Manggala | Founder Nyalanesia
6.    Dr. Uwes Anis Chaeruman, M.Pd | Dosen Universitas Negeri Jakarta
7.    Sherly Annavita Rahmi | Konten Kreator
8.    Epi Suhaepi| Duta Teknologi Banten 2021

Moderator
Kajuliven Wattimena | Duta Teknologi Maluku 2019
Rolla Fardila | Duta Teknologi Jawa Barat 2022
Rini Sri Lestari | Duta Teknologi Yogyakarta 2022
I Made Agus Saputrayasa| Duta Teknologi Bali 2022
Meydia Afrina| Duta Teknologi Bengkulu 2022
Rahmat Hidayat\ Duta Teknologi Jambi 2022

Semangat berkolaborasi untuk “Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar”

Sambutan: Kepala Pusdatin Kemendikbudristek

Dr. M. Hasan Chabibie, S.T., M.Si.

Melaporkan Agenda kali ini. PembaTIK 2023 ini ada 4 level yang dilalui oleh Sahabat Teknologi. Di Level 1 terkait Kurikulum Merdeka dan semua Platform Teknologi Kemendikbudristek. Di Level 2 adalah level implementasi dimana Platform Teknologi dimanfaatkan. Di Level 3, para peserta diminta untuk membuat bahan ajar yang kemudian di upload di PMM. Sekarang di Level 4 Berbagi dan Berkolaborasi, dimana semua pengetahuan terkait Kurikulum Merdeka dan Platform teknologi dibagikan. Sehingga Duta Teknologi yang terpilih siap menjadi partner dari Kemendikbudristek.

Dari 4 tahapan ini terjadi seleksi alam dimana ada jumlah Level 1 79.919 Guru, di level 2 mengerucut menjadi 33.923, di level 3 mengerucut lagi menjadi 13.931. Dan di Level 4 ini ada 1.066 dan nantinya akan menjadi 38 yang menjadi Duta Teknologi di seluruh Provinsi di Indonesia.

Untuk memperkuat wawasan, keilmuan dan penguasaan substansi maka diselenggarakan Kuliah Umum PembaTIK 2023


SAMBUTAN DAN PEMBUKAAN: Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek 

Ir. Suharti, M.A., Ph.D.

Tahapan ini merupakan adaptasi dari kerangka kerja yang dikeluarkan oleh UNESCO sebagai standar peningkatan kompetensi pendidik secara nasional. Tidak hanya mengajar di ruang kelas sendiri tapi berbagi kepada sekolah yang lain. Nantinya akan terpilih sebagai Duta Teknologi. Kemendikbudristek juga berupaya terciptanya ekosistem. Dampak utama pada siswa untuk menjadi SDM unggul, untuk punya masa depan yang gemilang adalah punya kualitas pendidikan yang lebih baik. Diharapkan terjadi pemerataan kualitas pendidikan. Sekarang itu adalah tantangan buat kita karena kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat beragam, ada yang sudah sangat baik ada yang masih di bawah.

Program PembaTIK 2023 bertema “Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar“ dihadirkan sebagai upaya pemerintah dalam mendukung pengembangan kompetensi pendidik.

Para narasumber akan memberikan materi-materi untuk diikuti dan di kuliah umum ini, akan disajikan berbagai informasi, pengetahuan dan wawasan yang relevan dari perspektif narasumber. Kuliah umum ini menyediakan sarana komunikasi dari narasumber dan peserta. Dengan berbagi informasi dalam kuliah umum ini bisa memberikan masukan bagi peserta level 4.

PembaTIK Level 4 ini berlangsung selama 1 bulan. Jangan kasih kendor, terus belajar.

PembaTIK Level 4 resmi dibuka.

 

SAMBUTAN: Dirjen GTK Kemendikbudristek

Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.

Turut bersyukur bisa bersilaturahmi, cita-cita besar membangun pendidikan yang lebih berkualitas bagi anak-anak didik kita.

Pak Nadiem pernah menyampaikan,“Kemerdekaan adalah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan. Perjuangan itu bukan pemberian, masih diperjuangkan melalui Merdeka Belajar demi kualitas pendidikan Indonesia”

Filosofi dari KHD menginspirasi Merdeka Belajar, lingkungan pendidikan menumbuhkan kemandirian dalam pembelajaran. Merdeka Belajar memberi kemerdekaan dalam pemanfaatan model pembelajaran. Inovasi pendidikan menjadi wujud kesadaran guru untuk dapat mempunyai komptensi literasi terhadap TIK. Mendorong kemampuan guru untuk berbagi dan berkolaborasi. PembaTIK meru. Duta Teknologi merupakan guru-guru terpilih yang menjadi jangkar pendidikan yang bisa menggerakkan stakeholder pendidikan untuk membangun budaya pemanfaatan teknologi bagi guru dan komunitas.

Kegiatan Kuliah umum ini juga menjadi wadah pembekalan bagi guru-guru dan masyarakat luas untuk melihat inovasi.

Akan terpilih 38 Duta Teknologi

PembaTIK menjadi ajang guru-guru untuk menunjukkan kemampuannya beradaptasi terhadap perkembangan teknologi

Selamat kepada 30 guru terpilih di 38 provinsi.

 

MATERI KULIAH UMUM

SESI 1: Membangun mindset inovator dalam ekosistem Digital Pendidikan

Moderator: Rini Sri Lestari | Duta Teknologi Yogyakarta 2022

Tuntutan meningkatkan inovasi guru sangat diperlukan di era digital ini. Kumer memberi kesempatan seluas-luasnya untuk inovasi

Bagaimana menjadi inovator?

“Sangat penting, terutama sekarang kita menghadapi era teknologi, seorang pendidik harus mengikuti perkembangan zaman. Bentuk inovasi yang dikembangkan adalah video pembelajaran, media pembelajaran interaktif atau game edukasi.”

Narsum: Lenang Manggala | Founder Nyalanesia

Ini pilihan para guru mau menjadi apa?



DAMPAK INOVASI

Dampak inovasi begitu besar. Seperti steve Job yang ingin menghilangkan keyboard sehingga muncul layar sentuh

Efeknya luar biasa. Bisa nonton video dll


KREATIF tidak sama dengan INOVATIF

Pernahkan mencoba untuk membuat inovasi tetapi hasilnya gagal

Kreatif dan Inovatif itu berbeda. Prinsip Inovatif itu tak ada rotan, akarpun jadi.



Penyebab Kegagalan inovasi:
1. Perencanaan yang buruk
2. Berharap sempurna
3. Tak libatkan mitra project
4. Tidak diukur dan asal-asalan
5. Tidak siapkan sumber daya
6. Tidak memiliki key success

Lakukan pembelajaran yang meningkatkan kemampuan siswa dan bisa berkolaborasi dengan pihak-pihak lain


BAHAYA PEMBURU KEUNTUNGAN

Saat ini diluar sana orang-orang yang mencari keuntungan itu membuat inovasi. Seperti game, judi slot. Ketika Guru tidak berinovasi kita akan kalah dengan inovator dari pemburu keuntungan.

Kalau kita Pahlawan pendidikan tidak berinovasi, anak-anak ini akan terbawa arus yang negatif.

Semoga kita bisa mengimbangi atau memenangkan sehingga anak senang belajar di sekolah. Anak-anak kita yang usia PAUD, SD, SMP, SMA/K ini harapannya kepada Bapak Ibu, karena mereka ini ditarik oleh inovasi dari para pemburu keuntungan.

Yuk kita mulai dari inovasi terkecil di kelas. Inovasi bukan tentang diri kita sendiri tapi untuk kehidupan yang lebih baik untuk anak cucu kita nanti.

SESI TANYA JAWAB:

1.      Bagaimana tips agar Guru yang tidak mau berinovasi mau berubah?

a.      Diajak ikut kegiatan workshop, kuliah umum dll

b.      Dipameri alat teknologi yang memudahkan bagi guru

c.      Klo kepala sekolah, perintahkan saja

2.     Tips agar mindset inovator tetap konsisten: Join/bergabunglah dengan komunitas yang punya pemikiran tentang pengembangan inovasi

Closing statement

Seperti yang saya sampaiakn, Bapak Ibu, inovasi bukan tentang diri kita tapi demi anak cucu kita agar hidup lebih baik. Yang dibangun oleh saat ini adalah jembatan agar anak-anak bisa menyeberang menuju hidup yang lebih baik. Terimakasih kepada Bapak Ibu yang terus mau belajar menemukan solusi dari permasalahan pendidikan.

 

SESI 2: PEMANFAATAN PLATFORM PEMBELAJARAN DIGITAL YANG MEMBELAJARKAN

Moderator: Kajuliven Wattimena | Duta Teknologi Maluku 2019

Narsum: Dr. Uwes Anis Chaeruman, M.Pd | Dosen Universitas Negeri Jakarta

657 sudah 93 belum, belum maksimal karena murid masih ada yang memiliki HP sendiri sehingga akses mereka hanya sebatas ketika berada di sekolah. Terkadang juga mereka terkendala pada paket internet. Sudah, ini terlihat ketika murid terlibat aktif dalam pembelajaran. Cara yang dilakukan adalah menyiapkan beberapa permainan dengan digital.


Kasus 1

Ada seorang guru bernama Riri. Dia mengajar di SD nun jauh di pedalaman Halmahera. Belum ada listrik apalagi ada internet. Riri sang Guru, ingin mengajarkan IPA tentang perubahan wujud. Bu Riri masuk dalam kelas, syarat mukanya harus tersenyum, memberikan motivasi. Bu Riri memberi kejutan mari belajar di luar kelas. Berkumpul di halaman di bawah pohon rindang. Bu Riri melakukan permainan. Siswa dibagi jadi 3 kelompok. Riri membuat suatu role play, tentang menjadi ayam, musang dan kandang. Kelompok 1 berpegang kuat , sedang kelompok dua menempel saja, sedang kelompok 3 renggang. Permainan benar-benar menyenangkan. Kelompok 1 adalah zat padat, kelompok 2 zat cair dan kelompok 3 adalah gas. 

Bu Riri menyanyikan sebuah lagu, selama menyanyi anak-anak mengumpulkan barang. Lalu didalam kelas Ibu Riri menjelaskan lebih jauh tentang perubahan wujud. Kemudian memberi projek agar anak di rumah diminta untuk sharring


Kasus 2

Ada seorang Guru di kota yaitu Pak Sarif. Sarif mengajar yang sama, punya listrik, telpon, laptop  dll. Pak Sarif semangat masuk ke dalam kelas. Mengajak siswa-siswi diluar kelas. Ada permainan kemudian role play, kemudian Sarif menyanyikan sebuah lagu dan meminta murid memotret yang ada di sekitar sekolah. Mengelompokkan di kelas kemudian menyajikan menjadi sebuah presentasi mana padat cair dan gas. Diakhir dengan projek, yaitu siswa-siswi diminta buat vlog bagiamana membantu orang tua dimana ada aktifikas perubahan zat.


Kasus 3

Seorang Guru bernama Pak Maliq. Maliq baru mendapat pelatihan Canva, sehingga di kota dia mengajarkan perubahan wujud dengan animasi. Setelah itu dilakukan tanya jawab dan diberikan PR untuk mengerjakan itu.


Sudah diteliti di tahun 2019. 

Pertanyaan: Dari kasu 1, 2 dan 3, siapa yang menyatakan kasus pertama adalah pembelajaran modern.

Kebanyakan mengatakan kasus 1 bukan pembelajaran modern. Sedangkan pembelajaran 2 dan 3 adalah pembelajaran modern.


Kasus 1 adalah Merdeka Belajar. Tidak menggunakan perangkat canggih tapi mendorong kreatif skill, inovatif skill. Itu adalah teknologi pendidikan.

Kasus 2 adalah TPACK, itulah contoh Merdeka Belajar dengan teknologi modern. 

Kasus 3 adalah Non TPACK, dia adalah low tech walaupun high tech. 

Saya mengharapkan semua Sahabat Teknologi di pembelajaran nomor 2.
Mari bererfleksi, dimana posisi kita saat ini. Di 2019 ketika ada platform teknologi yang terjadi adalah kasus nomor 3.
Yang dimaksud Merdeka Belajar adalah kasus 1 dan 2. Kasus ke 3 adalah Pembelajaran yang membelenggu.

Pertanyaan 1:
Ketika ingin high teach bagiamana jika saya merasa berdosa bahwa pembelajaran tidak tersampaikan penuh?
Jawab: Menurut KHD: Mata Pelajaran adalah alat bukan tujuan. Jadi dalam pelejaran itu dilihat bagiamana bisa berpikir kritis, menghapal pelajaran. Seberapa besar peran dan tanggung jawab yang diberikan kepada siswa. Jadi siswa tidak hanya datang duduk membaca mengerjakan soal. Tapi jika pembelajaran high teach, maka anak-anak 10 tahun lagi akan mempunyai karakter, sehingga 2045, siswa bisa menjadi bonus demografi bagi Indonesia.

Pertanyaan ke 2: Bagiaman memilih teknologi untuk pembelajaran?
Yang paling penitng adalah acordability, bukan artian yang bisa dibeli. Misal ingin menggunakan quizziz, ada yang berbayar ada yang free. Ketika memilih yang free tapi banyak yang tidak bisa dipakai. Jadi memilih teknologi adalah teknologi yang bisa memilih pembelajaran yang joyful, meaning ful.
Patokannya adalah sejauh mana guru menguasai Pedagogical knowledge, kemudian mengambil teknologi yang sesuai. Tanyakan pada diri sendiri berapa metode pembelajaran yang dikuasai guru untuk pembelajaran.


SESI 3 - Komunikasi Digital, Kolaborasi dan Public Speaking
Moderator: Rolla Fardila | Duta Teknologi Jawa Barat 2022
Narsum: Sherly Annavita Rahmi | Konten Kreator

Public Speaking adalah salah satu skill yang harus dimiliki oleh kita semua. 
Industri 4.0 sudah kita lewati, sekarang mulai memasuki industri 5.0. Pandemi Covid menmpercepat industri ini. 
Ketika pendidikan adalah mindset dan karakter maka berubah. 90% generasi muda menerima informasi dari online.
Industri 5.0 bicara tentang siapa yang memegang alatnya, bukan lagi tentang alatnya. Siap tidak siap kita sudah menggunakan teknologi di dalamnya, seeprti zoom yang kita gunakan sehingga bisa kuliah umum dari tempat masing-masing.
Terjadi tsunami informasi dimana waktu jadi cepat berlalu.
Public speaking pun dipengaruhi oleh industri 5.0 ini.


5 Tips Public Speaking
1. Batasi dan Fokus pada satu idea
2. Beri alasan kenapa yang kita bicarakan itu penting
3. Bangun ide (piece by piece)
4. Gunakan bahasa yang paling mudah dipahami
5. Buat itu menjadi "worth sharing" atau layak dibagikan

Tanpa komitmen kita tidak akan pernah memulai, tanpa konsisten tidak akan pernah selesai. 
(Kak Sherly Annavita Rahmi)


Salam Sahabat Teknologi 2023
#PusdatinKemendikbudristek
#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2023
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar 







Komentar

  1. Terima kasih untuk rangkuman kuliah umum level 4 ini pak..sy td kesulitan masuk zoom saat narsum 1.
    Rangkuman yang dibuat sangat jelas dan detail pokok-pokok pentingnya.
    Keren pak

    BalasHapus

Posting Komentar